Arsip untuk November 5, 2009

lompat jauh

Posted in kuliahku with tags , , on November 5, 2009 by amore87

 

Sekilas Teknik Lompat Jauh

Dalam lompat jauh gaya dibagi menjadi 3 macam gaya yaitu gaya jongkok, gaya berjlan dan gaya menggantung. Akan tetapi prinsip dasar dari ketiga gaya tersebut tetap sama. Loncat jauh dapat dibagi kedalam ancang-ancang, lepas tapak, melayang, dan mendarat.pada semua teknik lonpat jauh ancang-ancang merupakan lari dengan percepatan dari start. Ancang-ancang kira-kira sejauh 30-45m. frekuensi serta panjang langkah ancang-ancang makin meningkat sampai persiapan lepas tapak. Selama 3-5 langkah terakhir peloncat mempersiapkan diri untuk mengalihkan ancang-ancang (kecepatan horizontal) kepada lepas tapak (kecepatan vertical). Pada saat itu sebaiknya kecepatan jangan dikurangi, satu langkah sebelum terakhir , kira-kira 10-15 cm lebih panjang dari langkah sebelumnya dan terakhir. Karena itu titik berat badan agak terbawa kebawah , dan sodokan tenaga vertical diperbesar.

 

Penerapan teknik pada berbagai macam gaya

Pada teknik gantung

Peloncat menurunkan kaki ayaun sampai bagian atas, dan bagian bawahnya membuat sudut 90 derajat. Pada waktu itu juga kaki lepas lapak ditarik kedepan dibawah tubuh. Jadi peloncat seperti jongkok diudara. Dengan sikap busur itu pinggul menarik loncatan, dan pendaratan disiapkan. Sikap gantung itu dipertahankan sampai kra-kira pertengahan melayang  dan sementara itu lengan berayun kebelakang.pendaratan didahului dengan mengayunkan kedua kaki bagian atas bersama-sama kedepan dengan membungkukkan badan bagian atas kedepan dan membawa kedua lengan kedepan, akhirnya jedua kaki ditarik keatas.

 

Pada teknik loncat jalan

Kaki ayun dengan kuat dan tangkas diayunkan tinggi kedapan, kaki bagian bawahnya cepat kedepan, pada loncatan diatas7,50m sewaktu pada tahap melayang dilakukan satu setengah sampai tiga setengah langkah. Kaki lepas tapak yang lencang dibawa kebelakang badan, dan dibengkokkan kuat-kuat, sedangkan kai ayun berayun kedepan. Dalam keadaan seperti itu kaki bagian atas ditarik keatas sampai hampir horizontal, dan bagian bawahnya bergantung kebawah. Pada bagian atas agak dibungkukkan kebelakang, dan baru pada pendaratan dibawa kedepan lagi

 

Gambar lintasan lompat jauh

 

20m

45m

4

1                   2                        3                                                    5,50m

 

 

45m                        1m           9m

 

 

Keterangan

  1. Garis start
  2. Lintasan lari (sedikitnya 45 m)
  3. Balok tumpu
  4. Bak pasir

 

Cara mengukur lompatan pada lompat jauh

Pada lompat jauh pengukuran sebetulnya sama dengan pengukuran pada loncat jangkit. Pengukuran dilakukan oleh juri pengukur yang biasanya berjumlah 2 (dua) orang. Pengukuran akan dilakukan apabila lompatan tersebut dinyatakan syah. Pengukuran lompatan diambil dari balok ujung balok tumpu yang terdekat dengan bak pasir, sampai pada tanda awal pendaratan. Bila pelompat berjalan mundur seusai melakukan lompatan maka yang diukur adalah jarak ketika atlet tersebut mundur. Oleh karena itu ketika seusai meloncat maka atlet harus berjalan maju. Pada pengukuran ini diusahakan untuk seteliti mungkin sebab selisih satu cm saja akan berpengaruh. Selain itu alat yang digunakan untuk mengukur juga harus sama ( hanya ada satu alat ukur). Hasil lompatan akan dicatat oleh pencatat hasil perlombaan.

 

Penentuan pemenang dalam perlombaan lompat jauh

Penentuan pemenang lompat jauh bila kita lihat memanglah mudah karena ditentukan oleh lompatan yang paling jauh. Sebetulnya tidak demikian sebab ada beberapa prosedur yang harus dilalui oleh atlet, seperti tes doping.

Bila didalam sebuah perlombaan ada nilai yang sama maka untuk menentukan juara maka harus diberikan kesempatan pada kedua peserta tersebut untuk melakukan lompatan lagi. Dan bila masih sama maka dilihat dari prestasi atlet sebelumnya, dan bila masih sama baru diadakan undian.

catatan

“Pada lompat jauh setiap peserta diberikan kesempatan untuk melakukan 3x lompatan dari ketiga lompatan tersebut diambil jarak lompat yang terjauh”

 

 

 

Sejarah olahraga

Posted in berita olahraga with tags , , on November 5, 2009 by amore87

Sejarah olahraga

SEJARAH OLAHRAGA (History of Sport)

Sejarah olahraga dapat mengajarkan kepada kita arti mengenai perubahan masyarakat dan mengenai olahraga itu sendiri.

Olahraga sepertinya melibatkan kemampuan dasar manusia yang dikembangkan dan dilatih untuk kepentingannya sendiri, yang sejalan dengan dilatih demi kegunaannya. Ini menunjukkan bahwa olahraga itu mungkin sama tuanya dengan keberadaan manusia itu sendiri, yang memiliki tujuan, dan adalah cara yang berguna untuk meningkatkan kemampuan mereka dalam menaklukkan alam dan lingkungan.

Namun, jika kita melihat jauh ke belakang bukti-bukti yang makin sedikit kurang mendukung.

Isi [tutup] 1. Pra-Sejarah 2. Cina Kuno 3. Mesir Kuno 4. Yunani Kuno 5. Eropa dan perkembangan global

 Prasejarah

Banyak penemuan modern di Perancis, Afrika dan Australia pada lukisan gua (lihat seperti Lascaux) dari jaman prasejarah yang memberikan bukti kebiasaan upacara ritual. Beberapa dari bukti ini berasal dari 30.000 tahun yang lampau, berdasarkan perhitungan penanggalan karbon. Lukisan/Gambar-gambar jaman batu ditemukan di padang pasir Libya menampilkan beberapa aktivitas, renang dan memanah. [1] (http://www.fjexpeditions.com/) Seni lukis itu sendiri adalah merupakan bukti pada ketertarikan pada keahlian yang tidak ada hubungannya dengan kemampuan untuk bertahan hidup, dan adalah bukti bahwa ada waktu luang untuk dinikmati. Ini juga membuktikan aktivitas non-fungsi lain seperti ritual dan sebagainya. Jadi, meskipun sedikit bukti yang secara langsung mengenai olahraga dari sumber-sumber ini, cukup beralasan untuk menyimpulkan bahwa ada beberapa aktivitas pada waktu itu yang berkenaan dengan olahraga.

Kapten Cook, saat ia pertama kali datang ke Kepulauan Hawaii, pada tahun 1778, melaporkan bahwa penduduk asli berselancar. Masyarakat Indian Amerika asli bergabung dalam permainan-permainan dan olahraga sebelum kedatangan orang-orang Eropa, seperti lacrosse, beberapa jenis permainan bola, lari, dan aktivitas atletik lainnya. Suku Maya dan Aztec yang berbudaya memainkan permainan bola dengan serius. Lapangan yang digunakan dahulu masih digunakan sampai sekarang.

Cukup beralasan untuk menyimpulkan dari sini dan sumber-sumber bersejarah lainnya bahwa olahraga memiliki akar yang bersumber dari kemanusiaan itu sendiri.

Cina Kuno

Terdapat artefak dan bangunan-bangunan yang menunjukkan bahwa orang Cina berhubungan dengan kegiatan yang kita definisikan sebagai olahraga di awal tahun 4000 SM. Awal dan perkembangan dari kegiatan olahraga di Cina sepertinya berhubungan dekat dengan produksi, kerja, perang, dan hiburan pada waktu itu.

Senam sepertinya merupakan olahraga yang populer di Cina zaman dulu. Tentunya sekarang juga, seperti keahlian orang Cina dalam akrobat yang terkenal secara internasional.

Cina memiliki Museum Beijing yang didedikasikan untuk subjek-subjek tentang olahraga di Cina dan sejarahnya. (Lihat Olahraga Cina, Museum )

Mesir Kuno

Monumen untuk Faraoh menunjukkan bahwa beberapa cabang olahraga diperhatikan perkembangannya dan dipertandingkan secara berkala beberapa ribu tahun yang lampau, termasuk renang dan memancing. Ini tidaklah mengejutkan mengingat pentingnya Sungai Nil bagi kehidupan orang Mesir. Olahraga yang lain termasuk lempar lembing, loncat tinggi, dan gulat. (Lihat referensi Olahraga Mesir Kuno) (http://www.us.sis.gov.eg/egyptinf/history/html/hisfrm.htm).) Lagi, keberadaan olahraga yang populer menunjukkan kedekatan dengan kegiatan non-olahraga sehari-hari.

Yunani Kuno

Banyaknya cabang olahraga sudah ada sejak jaman Kerajaan Yunani Kuno. Gulat, Lari, Tinju, lempar lembing dan lempar cakram, dan balap kereta kuda adalah olahraga yang umum. Ini menunjukkan bahwa Kebudayaan militer Yunani berpengaruh pada perkembangan olahraga mereka.

Pertandingan Olimpiade diadakan setiap empat tahun sekali di Yunani. Pertandingan tidaklah diadakan hanya sebagai even olahraga saja, tetapi juga sebagai perayaan untuk kemegahan individu, kebudayaan, dan macam-macam kesenian dan juga tempat untuk menunjukkan inovasi di bidang arsitektur dan patung. Pada dasarnya, even ini adalah waktu untuk bersyukur dan menyembah para Dewa-Dewa kepercayaan Yunani. Nama even ini diambil dari Gunung Olympus, tempat suci yang dianggap tempat hidupnya para dewa. Gencatan senjata dinyatakan selama Pertandingan Olimpiade, seperti aksi militer dan eksekusi untuk publik ditangguhkan. Ini dilakukan agar orang-orang dapat merayakan dengan damai dan berkompetisi dalam suasana yang berbudaya dan saling menghargai.

Eropa dan Perkembangan Global

Beberapa ahli sejarah- tercatat Bernard Lewis- Menyatakan bahwa olahraga beregu adalah penemuan Kebudayaan Barat. Olahraga individu, seperti gulat dan panahan, sudah dipraktekkan di seluruh dunia. Tetapi tradisi olahraga beregu, menurut para penulis ini, berasal dari Eropa, khususnya Inggris. (Ada catatan yang berlawanan- termasuk Kabaddi di India dan beberapa permainan bola Mesoamerica.) Olahraga mulai diatur dan diadakan secara berkala sejak Olimpiade Kuno sampai pada abad ini. Aktivitas yang dilakukan untuk memenuhi kebutuhan hidup dan makanan menjadi aktivitas yang diatur dan dilakukan untuk kesenangan atau kompetisi dalam skala yang meningkat, seperti berburu, memancing, hortikultur. Revolusi Industri dan Produksi massa menambahkan waktu luang, yang membolehkan meningkatnya penonton olahraga, berkurangnya elitisme dalam olahraga, dan akses yang lebih besar. Trend ini dilanjutkan dengan perjalanan media massa dan komunikasi global. Profesionalisme menjadi umum, lebih jauh meningkatkan popularitas olahraga. Ini mungkin kontras dengan ide murni orang Yunani, dimana kemenangan pada pertandingan dihargai dengan sangat sederhana, dan dihargai dengan daun zaitun. (Mungkin tidak hanya mahkota daun zaitun, beberapa penulis mencatat.)

Mungkin karena reaksi dari keinginan hidup kontemporer, terdapat perkembangan olahraga yang paling baik dielaskan dengan post-modern: extreme ironing sebagai contohnya. Juga ada penemuan baru di bidang olahraga petualangan dalam bentuk melepaskan diri dari rutinitas kehidupan sehari-hari, contohnya white water rafting, canyoning, BASE jumping dan yang lebih sopan, orienteering.

Lihat juga Nasionalisme dan olahraga


Most Popular Articles:
Music Musical Instruments Guitar Classical Music History Music Definition Country Music Rock Music Pop Music Hip Hop Rap DJ Video Games Casino Games Poker Blackjack Casinos Real Estate Loan Auction eBay Marketing Search Engine Optimization File Sharing MP3 Music Industry Kazaa Internet Supermodel Fashion Fashion Designers Erotica Modeling Clothing Boots Shoes Diamond Engagement Rings Diamond Rugs Gospel Music Affiliate E-Commerce Radio

This article is licensed under the GNU Free Documentation License at http://www.gnu.org/copyleft/fdl.html
You may copy and modify it as long as the entire work (including additions) remains under this license.
You must provide a link to http://www.gnu.org/copyleft/fdl.html

To view or edit this article at Wikipedia go to http://www.wikipedia.org/wiki/Sejarah_olahraga

perkembangan motorik

Posted in kuliahku with tags , on November 5, 2009 by amore87

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan merupakan bagian integral dari pendidikan secara keseluruhan, bertujuan untuk mengembangkan aspek kebugaran jasmani, keterampilan gerak, keterampilan berfikir kritis, keterampilan sosial, penalaran, stabilitas emosional, tindakan moral, aspek pola hidup sehat dan pengenalan lingkungan bersih melalui aktivitas jasmani, olahraga dan kesehatan terpilih yang direncanakan secara sistematis dalam rangka mencapai tujuan pendidikan nasional. Pendidikan sebagai suatu proses pembinaan manusia yang berlangsung seumur hidup, pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan yang diajarkan di sekolah memiliki peranan sangat penting, yaitu melatih perkembangan motorik dan memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk terlibat langsung dalam berbagai pengalaman belajar melalui aktivitas jasmani, olahraga dan kesehatan yang terpilih yang dilakukan secara sistematis. Pembekalan pengalaman belajar itu diarahkan untuk membina pertumbuhan fisik dan pengembangan psikis yang lebih baik, sekaligus membentuk pola hidup sehat dan bugar sepanjang hayat.

1.2 Rumusan Masalah

1.2.1        Bagaimana pengertian perkembangan Motorik dan Bagaimana pengaruh perkembangan motorik terhadap konsentrasi perkembangan individu ?

1.2.2        Apa hubungan pengaplikasian Penjas  terhadap perkembangan  motorik ?

1.3  Tujuan

1.3.1        Mengerti akan pengertian perkembangan  motorik

1.3.2        Mengerti akan pengaruh perkembangan motorik terhadap konsentrasi perkembangan individu

1.3.3        Mengerti dan memahami hubungan pengaplikasian Penjas terhadap perkembangan motorik

 

BAB II

PEMBAHASAN

 

2.1 Pengertian Perkembangan Motorik dan Pengaruhnya

Perkembangan motorik merupakan salah satu faktor yang sangat penting dalam perkembangan individu secara keseluruhan. Beberapa pengaruh perkembangan motorik terhadap konstelasi perkembangan individu dipaparkan oleh Hurlock (1996) sebagai berikut:

1        Melalui keterampilan motorik, anak dapat menghibur dirinya dan memperoleh perasaan senang. Seperti anak merasa senang dengan memiliki keterampilan memainkan boneka, melempar dan menangkap bola atau memainkan alat-alat mainan.

2        Melalui keterampilan motorik, anak dapat beranjak dari kondisi tidak berdaya pada bulan-bulan pertama dalam kehidupannya, ke kondisi yang independent. Anak dapat bergerak dari satu tempat ke tempat lainnya dan dapat berbuat sendiri untuk dirinya. Kondisi ini akan menunjang perkembangan rasa percaya diri.

3        Melalui perkembangan motorik, anak dapat menyesuaikan dirinya dengan lingkungan sekolah. Pada usia prasekolah atau usia kelas-kelas awal Sekolah Dasar, anak sudah dapat dilatih menulis, menggambar, melukis, dan baris-berbaris.

4        Melalui perkembangan motorik yang normal memungkinkan anak dapat bermain atau bergaul dengan teman sebayannya, sedangkan yang tidak normal akan menghambat anak untuk dapat bergaul dengan teman sebayanya bahkan dia akan terkucilkankan atau menjadi anak yang fringer (terpinggirkan)

2.2 Hubungan Pengaplikasian Penjas  Terhadap Perkembangan  Motorik

Pendidikan Jasmani merupakan bagian integral dari pendidikan keseluruhan untuk dalam pendidikan sendiri Pendidikan jasmani tidak dapat dianggap sebagi suatu hal yang tidak penting karena pada dasarnya seorang anak yang telah diajarkan penjas memiliki perkembangan motorik yang lebih optimal karena mereka yang mengenal penjas lebih mengerti akan bagimana cara mengolah tubuh dan mengembangkan diri dengan Mengembangkan keterampilan pengelolaan diri dalam upaya pengembangan dan pemeliharaan kebugaran jasmani serta pola hidup sehat melalui berbagai aktivitas jasmani dan olahraga yang terpilih serta dapat Meningkatkan pertumbuhan fisik dan pengembangan psikis yang lebih baik.

Menurut dr. Karel A.L. Staa, M.D olah raga memberi manfaat bagi perkembangan motorik anak. Selain untuk perkembangan fisiknya, olahraga juga amat baik untuk perkembangan otak serta psikologis anak.

Beberapa hal yang dapat dilakukan untuk meningkatkan perkembangan motorika anak ialah.

  1. Mengikutkan anak pada kelompok olahraga akan meningkatkan kesehatan fisik, psikologis serta psikososialnya. Anak menjadi senang mendapat stimulasi kreativitas yang baik untuk perkembangannya.
  2. Memberikan keterampilan fisik yang dibutuhkan anak untuk kegiatan serta aktifitas olah raga bisa dipelajari dan dilatih di masa-masa awal perkembangan dan tujuan pendidikan fisik untuk anak-anak yang masih kecil adalah untuk mengembangkan keterampilan dan ketertarikan fisik jangka panjang (CRI, 1997).
  3. Kegiatan olahraga di luar ruangan bisa menjadi pilihan yang terbaik karena dapat menstimulasi perkembangan otot (CRI, 1997)

Selain berbagai kegiatan jasmani diatas ,ada  hal lain yang dapat mempengaruhi perkembangan motorik anak adalah gizi anak. Banyak penelitian yang menerangkan tentang pengaruh gizi terhadap kecerdasan serta perkembangan motorik kasar. Levitsky dan Strupp pada penelitiannya terhadap tikus mengungkapkan bahwa kurang gizi menyebabkan functional isolationism ‘isolasi diri’ yaitu mempertahankan untuk tidak mengeluarkan energi yang banyak (conserve energy) dengan mengurangi kegiatan interaksi sosial, aktivitas, perilaku eksploratori, perhatian, dan motivasi. Aplikasi teori ini kepada manusia adalah bahwa pada keadaan kurang energi dan potein (KEP), anak menjadi tidak aktif, apatis, pasif, dan tidak mampu berkonsentrasi. Akibatnya, anak dalam melakukan kegiatan eksplorasi lingkungan fisik di sekitarnya hanya mampu sebentar saja dibandingkan dengan anak yang gizinya baik, yang mampu melakukannya dalam waktu yang lebih lama. Model functional isolationism yang dilukiskan ini sama dengan teori sebelumnya bahwa aspek-aspek essensial dan universal untuk perkembangan kognitif ditekan oleh mekanisme penurunan aktivitas pada keadaan kurang gizi.

 

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Dari beberapa uraian dan penjelasan yang telah dikemukakan di atas maka dapatlah penulis mengambil kesimpulan bahwa dengan mata pelajaran pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan ini, peserta didik dapat mengembangkan diri dengan gerakan-olahraga sehingga secara langsung maupun tidak langsung peserta telah mengembangkan gera motoriknya selain itu peserta juga  mampu mempraktikkan teknik-teknik dasar dalam olahraga dengan baik serta nilai kerjasama, toleransi, percaya diri, kejujuran, keberanian, menghargai lawan, kerja keras, dan menerima kekalahan serta dapat mengaplikasikan cara hidup yang sehat dan bersih.

3.2 Saran

Kami sebagai penyusun makalah ini, sangat mengharap atas segala saran – saran dan kritikan bagi para pembaca yang kami hormati guna untuk membangun pada masa yang akan datang untuk menjadi yang lebih baik dalam membenarkan alur-alur yang semestinya kurang memuaskan bagi tugas yang kami laksanakan.

 

DAFTAR PUSTAKA

 

 

Drs Agung, Aspiras. 2007. semester 1-2, penerbit dan percetakan Pustaka Manggala,.

 

 

 

 

tennis

Posted in berita olahraga with tags , , on November 5, 2009 by amore87

Kamis, 05/11/2009 21:58 WIB
CBCT 2009
Kimiko Masih Bisa, Szavay Out
Andi Abdullah Sururi – detiksport


Kimiko Date-Krumm (commbanktennis.com)
<a href=’http://openx.detik.com/delivery/ck.php?n=a7a26f14&cb=INSERT_RANDOM_NUMBER_HERE’ target=’_blank’><img src=’http://openx.detik.com/delivery/avw.php?zoneid=52&cb=INSERT_RANDOM_NUMBER_HERE&n=a7a26f14′ border=’0′ alt=” /></a>

Nusa Dua – Kimiko Date-Krumm masih berpeluang lolos ke semifinal setelah berhasil mengalahkan Anabel Medina Garrigues. Sementara itu Agnes Szavay menjadi pemain kedua yang dipastikan masuk kotak.

Kimiko yang sebelumnya kalah dari Yanina Wickmayer, pada laga keduanya di Nusa Dua, Kamis (5/11/2009) malam, memperlihatkan semangatnya untuk bertahan lebih lama di Commonwealth Bank Tournament of Champions 2009 ini.

Menghadapi Garrigues yang merupakan unggulan keenam, petenis gaek Jepang berusia 39 tahun itu menang straight set 6-4 6-3 dalam pertarungan yang menghabiskan waktu satu jam 28 menit itu.

Kemenangan ini membuat Kimiko masih bisa lolos dari Grup C, tergantung dari hasil pertandingan Wickmayer kontra Garrigues besok. Jika Wckmayer kalah tiga set, maka tiket ke babak empat besar menjadi milik dia.

Sebaliknya, Garrigues juga masih punya kesempatan lolos karena baru bertanding satu kali. Apabila mampu mengalahkan Wickmayer dan persentasenya lebih baik daripada kedua pesaingnya itu, maka petenis Spanyol inilah yang berangkat ke semifinal.

Jika Kimiko bangkit dari kekalahan di partai pertamanya, hal serupa tidak terjadi pada Szavay di Grup B. Kalah dari unggulan kedua Samantha Stosur kemarin, hari ini ia juga gagal meraih kemenangan setelah ditekuk Maria Jose Martinez Sanchez.

Szavay, pemain peringkat 42 dunia asal Hongaria, sempat dalam posisi unggul setelah memenangi set pertama dengan 6-2. Namun, di set kedua ia banyak melakukan kesalahan, dan Martinez Sanchez pun memperbaiki performanya. Szavay kalah 6-3.

Di set penentuan permainan Szavay makin melorot. Martinez Sanchez pun lebih mudah dalam mengatur permainan dan hanya memberi satu poin untuk lawannya itu. Pemain Spanyol unggulan kelima itu pun menang 6-1.

Jika Szavay sudah tersingkir — seperti halnya Magdalena Rybarikova di Grup A — maka Martinez Sanchez akan melangsungkan pertarungan hidup-mati dengan Stosur Jumat (6/11) siang. ( a2s / arp )

Tetap update informasi di manapun dengan http://m.detik.com dari browser ponsel anda

Pro liga

Posted in berita olahraga with tags , , , on November 5, 2009 by amore87

Kamis, 05/11/2009 19:24 WIB
Sampoerna Hijau Voli Livoli 2009
Ajang Mencari Bibit Pevoli Potensial
Mohammad Resha Pratama – detiksport


Detiksport/M. Resha Pratama
<a href=’http://openx.detik.com/delivery/ck.php?n=a7a26f14&cb=INSERT_RANDOM_NUMBER_HERE’ target=’_blank’><img src=’http://openx.detik.com/delivery/avw.php?zoneid=52&cb=INSERT_RANDOM_NUMBER_HERE&n=a7a26f14′ border=’0′ alt=” /></a>

Jakarta – Sampoerna Hijau untuk keenam kalinya kembali menggelar kompetisi amatir bertajuk Liga Voli (Livoli) 2009. Beda dengan ProLiga yang bersifat profesional, Livoli dijadikan ajang untuk mencari potensi para pevoli nasional baru.

Livoli 2009 akan terbagi dalam dua divisi, yaitu Livoli Divisi I yang akan digelar 15-22 November yang dihelat di GOR Dimyati Tangerang, Banten, dan Livoli Divisi Utama yang dilaksanakan pada 10-17 Januari di GOR Tawang Alun, Banyuwangi, Jawa Timur.

Nantinya juara dan runner up Divisi I putra dan putri berhak mengikuti ajang Divisi Utama 2010. Sebaliknya dua tim peringkat terbawah di Divisi Utama akan terdegradasi ke dan hanya diperbolehkan mengikuti ajang Divisi I tahun 2010.

“Kami berkeinginan agar Sampoerna Hijau Voli Livoli setiap tahunnya tidak hanya dijadikan event formalitas semata. Harapan kami rangkaian kompetisi ini dapat menjadi ajang pamer bakat dan prestasi di setiap daerah agar prestasi voli Indonesia di tingkat nasional dan juga internasional akan semakin meningkat,” ungkap Marketing Manager Sampoerna Hijau, Yasin Tofani Sadikin, dalam jumpa pers di Restoran Pulau Dua, Senayan, Jakarta, Kamis (5/11) siang WIB.

Sementara itu, Ketua V Bidang Kompetisi dan Pertandingan PP PBVSI, Hanny Surkaty, menyambut baik diadakannya Livoli 2009. Baginya ini merupakan ‘kawah candradimuka’ bagi para klub yang berlaga untuk mencari pevoli-pevoli potensial yang nantinya bisa digunakan klub yang berlaga di ProLiga musim depan.

“Ajang ini merupakan wadah bagi kami untuk mencari bibit-bibit pevoli potensial dan juga untuk mengetahui sejauh mana konsistensi pembinaan klub-klub peserta di Sampoerna Hijau Voli Livoli 2009 baik di Divisi I dan Divisi Utama. Saya rasa persaingan akan ketat di Divisi I, sedang kalau di divisi Utama lebih layaknya pemanasan jelang ProLiga musim depan. Kami pun sulit memprediksi kekuatan musim ini,” tukas Hanny.

Seperti yang dikatakan Hanny, ada dua tim Proliga yang ikut serta di Livoli Divisi Utama 2009 nanti yaitu Surabaya Samator dan Palembang Bank Sumsel. Mereka berdua menyusul tim Proliga yang lebih dulu ikut yaitu Yuso Jakarta P2B, Indomaret, Jakarta Eletric PLN dan Bandung Tectona.

Untuk Livoli Divisi I ada beberapa tim kuat di kategori putra seperti Mabes TNI AU, Mabes TNI AD, PDAM Sidoarjo dan PDAM Bandung. Di sektor putri ada Bahana Bandung dan Yuso Yogyakarta.

Hadiah yang akan diberikan untuk juara Divisi I baik putra maupun putri adalah Rp 15 juta/tim. Lalu untuk juara Divisi Utama akan diberikan hadiah Rp 30 juta/tim untuk tim putra dan putri. Sementara MVP putra/putri Divisi Utama akan dihadiahi Rp 1 juta/orang.
( mrp / din )

Tetap update informasi di manapun dengan http://m.detik.com dari browser ponsel anda!

sarana prasarana

Posted in kuliahku with tags , , on November 5, 2009 by amore87
REG B

PENGEMBANGAN DESA SIAGA UNTUK MENANGGULANGI MASALAH KESEHATAN

 

 

Disusun oleh :

Arif afandi         107161410201

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

UNIVERSITAS NEGERI MALANG

JURUSAN ILMU KEOLAHRAGAAN

PENDIDIKAN JASMANI,KESEHATAN DAN REKREASI

2008

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Desa Siaga adalah desa yang mempunyai struktur pelayan yang berjenjang mulai dari Posyandu,PKD(Poliklinik Kesehatan Desa),Puskesmas dan Rumah Sakit Kabupaten,selain itu untuk mencapai desa siaga harus ada juga sarana olahraga.Hal ini ditujukan untuk menjaga kondisi kesehatan desa itu sendiri.

Pembentukan Desa Siaga untuk menciptakan efisiensi pelayanan kesehatan untuk masayarakat sehingga masyarakat dapat merasakan pelayanan yang selayaknya terutama untuk masyarakat pedesaan.Menyadari keterbatasan pemerintah baik dari segi upaya maupun sumberdaya, dipandang perlu untuk menumbuhkan sikap kepedulian dan gotong royong masyarakat dalam mengatasi berbagai masalah melalui Desa Siaga..

 

2.1 Rumusan Masalah

2.1.1 Menjelaskan arti kesehatan bagi masyarakat

2.1.2 Menjelaskan sarana dan prasarana kesehatan dan              olahraga untuk  Masyarakat

2.1.3 Menjelaskan pentingnya Pos Pelayanan Terpadu

 

3.1 Tujuan

3.1.1 Mengetahui arti kesehatan bagi masyarakat

3.1.2 Mengetahui tentang sarana dan prasarana kesehatan dan olahraga bagi masyarakat

3.1.3 Mengetahui pentingnya POSYANDU

BAB 2

PEMBAHASAN

Desa Siaga adalah desa yang penduduknya memiliki kesiapan sumber daya dan kemandirian serta kemauan untuk mencegah dan mengatasi masalah-masalah kesehatan, bencana dan kegawatdaruratan secara mandiri. Sebuah desa dikatakan  menjadi desa siaga apabila desa tersebut telah memiliki sekurang-kurangnya sebuah Pos Kesehatan Desa/PKD/Poskesdes,sarana olahraga.yang memadai untuk jumlah penduduknya.PKD (Polkesdes) adalah Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat (UKBM) yang dibentuk di desa dalam rangka mendekatkan/ menyediakan pelayanan kesehatan dasar bagi masyarakat desa. UKBM yang sudah dikenal luas oleh masyarakat yaitu Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu), Warung Obat Desa, Kelompok Pemakai Air, Arisan Jamban Keluarga dan dan sarana olahraga seperti lapangan bola voli,sepak bola maupun bola basket,selain itu disetiap RW juga dapat diberikan perangkat tenis meja atau olahraga lain.

Pembentukan Desa Siaga berfungsi sebagai wujud partisipasi masyarakat dalam pembangunan kesehatan, sebagai media komunikasi kesehatan, sebagai media komunikasi kesehatan, dan sebagai bentuk pembinaan tenaga kesehatan di desa.sedangkan untuk tujuannya adalah memacu terwujudnya desa siaga sebagai prasyarat Desa sehat, Kecamatan Sehat, Kabupaten / Kota Sehat, Propinsi Sehat dan Indonesia Sehat.

Inti dari fasilitasi Desa Siaga adalah Pemberdayaan. Karena itu, langkah pembinaan Desa Siaga dilakukan dengan menggerakkan segenap komponen yang ada dalam masyarakat agar secara mandiri dan berkesinambungan , mencegah dan mengatasi masalah kesehatan di desanya. Gerakan masyarakat dibangun melalui serangkaian proses pembelajaran agar masyarakat mampu mengenali maslah kesehatannya dan mengenali potensi yang dimiliki guna mengatasinya.Unsur-unsur dalam masyarakat yang terlibat dalam pembentukan Desa Siaga antara lain :

1. Fasilitator Desa (Bidan di Desa)
2. Penanggungjawab kegiatan
3. Tenaga / Kader Siaga
4. Keluarga Siaga
5. Warga Siaga

Unsur-unsur tersebut merupakan satu kesatuan yang bekerja dalam tim untuk mewujudkan dan memelihara kesinambungan Desa Siaga.
Bentuk Pembinaan

  1. Menumbuhkan perilaku hidup bersih dan sehat pada setiap tatanan dalam masyarakat
  2. Mengupayakan peran aktif masyarakat terutama dengan membina keaktifan kader dalam pembangunan kesehatan dan sadar olahraga untuk menjaga kesehatan masyarakat desa
  3. Mengupayakan keterlibatan organisasi dan lembaga kemasyarakatan di desa untuk bekerjasama dalam pembangunan kesehatan.
  4. Mengadakan event-event pertandingan olahraga agar masyarakat mengerti pentingnya olahraga dalam proses pemeliharaan kesehatan
  5. Mengoptimalkan fungsi PKD sebagai sarana pelayanan kesehatan sekaligus wadah bagi pembinaan dan pengembangan pembangunan kesehatan didesa.
  6. Mendorong terbentuknya forum atau mengoptimalkan fungsi forum yang telah ada bagi kelangsungan pembangunan kesehatan di desa.
  7. Mengoptimalkan pelaksanaan tugas bidan di desa
  8. Mendorong penggalian dan penggalangan sumber daya di desa untuk mewujudkan kepedulian dan kegotongroyongan terutama dalam hal :
    a.Pembiayaan  kesehatan
    b.Kegawatdaruratanpersalinan
    c.Kewaspadaan terhadap penyakit dan faktor resiko penyakit
    dKewaspadaan pangan dan gizi
  9. Mengupayakan agar pembagunan lintas sektor di desa dapat berjalan  sinergis dan selaras dengan Pembangunan kesehatan.

Secara rinci ada 5 faktor yang mempengaruhi pelaksanaan pelayanan kesehatan masyarakat desa yaitu aksesibilitas layanan,ketercukupan sumber daya manusia (SDM), sarana, dan prasarana kesehatan dan olahraga,komitmen anggaran pemda dalam anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD),sistem perlindungan,dan partisipasi masyarakat dalam pemberian layanan.Untuk pemerintah pusat maupun pemerintah daerah menyediakan tenaga kesehatan bagi masyarakat, baik tenaga medis maupun paramedic dan menyediakan sarana dan prasarana kesehatan seperti rumah sakit umum daerah (RSUD), puskesmas, puskesmas pembantu (pustu) puskesmas keliling (pusling), bidan desa, polindes, dan sebagainya.Dalam hal ini diharapkan adanya hubungan timbal balik antara masyarakat dengan pemerintah sehingga terbentuklah Desa Siaga

POSYANDU

Posyandu (Pos Pelayanan Terpadu) adalah salah satu unit pelayanan kesehatan yang harus ada di Desa Siaga.Seperti diketahui Posyandu sebagai ujung tombak pelayanan kesehatan bagi masyarakat dan telah banyak berperan melayani kesehatan balita dan ibu hamil sejak lebih dari 30 tahun lalu, Posyandu diarahkan memberikan pelayanan kesehatan yang sifatnya preventif/pencegahan keberadaan posyandu tersebar di seluruh wilayah kota dan didirikan di setiap RW, pada umumnya ditangani/dikelola oleh kader/masyarakat secara swadaya melalui bimbingan petugas kesehatan, posyandu melayani kesehatan masyarakat setiap satu minggu sekali sesuai jadwal yang telah ditetapkan secara bersama antara kader dengan pembinanya yaitu petugas kesehatan yang ditunjuk oleh puskesmas terdekat dimana posyandu itu berada, di posyandu masyarakat dapat menerima pelayanan kesehatan berupa pemantauan kesehatan dan gizi balita dengan metode KMS (Kartu Menuju Sehat), dengan KMS ini setiap balita dipantau seluruh aspek kesehatan dan gizinya, KMS ini merupakan instrumen penting dalam upaya menekan kasus gizi buruk yang marak terjadi pasca reformasi di beberapa daerah di Indonesia yang disebabkan karena diabaikannya fungsi posyandu ditengah-tengah masyarakat.Perlu dilakukan gerakan pemanfaatan posyandu yang ada dan mengembangkan jumlah posyandu seiring meningkatkannya jumlah penduduk. Sebagai garda terdepan dalam upaya meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat, fungsi dan peran posyandu kedepan tidak hanya melayani kesehatan balita saja akan tetapi juga menjadi pusat kegiatan warga, seperti kegiatan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), Bina Keluarga Lansia (BKL), Bina Keluarga Remaja (BKR), Pusat Penyuluhan Kesehatan Ibu dan Anak, Pemeriksaan Ibu Hamil, Pelayanan KB dan Pusat Penyuluhan Kesehatan Keluarga dan Lingkungan.

Selain itu pemerintah berupaya dengan menempuh kebijakan menempatkan bidan-bidan di desa. Sistem pelayanan kesehatan terus ditingkatkan. Hal ini diwujudkan dengan mendorong terbentuknya PKD (Poliklinik Kesehatan Desa) dalam rangka mendekatkan pelayanan kesehatan, terutama untuk masyarakat yang tinggal di pedesaan.Masalah kesehatan terus berkembang, penyakit baru bermunculan dan perseberannya cenderung menjadi ancaman global seperti SARS, HIV-AIDS, dan Flu Burung. Sedangkan penyakit lainnya yang akut dan berpotensi menjadi Kejadian Luar biasa (KLB) seperti Demam Berdarah, Polio, dan Diare serta Gizi buruk pada balita masih menjadi ancaman. Sementara itu masalah kesehatan masyarakat seperti TBC, Kusta dan penyakit infeksi lainnya belum sepenuhnya dapat diatasi. Kondisi ini diperberat oleh menurunnya status kesehatan akibat gizi buruk, khususnya pada kelompok rentan.Pada sisi lain, beberapa wilayah tertimpa bencana alam, kerugian yang ditimbulkan bukan hanya fisik, tetapi juga menyisakan trauma dan masalah kesehatan.Menyadari keterbatasan pemerintah baik dari segi upaya maupun sumberdaya, dipandang perlu untuk menumbuhkan sikap kepedulian dan gotong royong masyarakat dalam mengatasi berbagai masalah melalui Desa Siaga.

Bab 3

KESIMPULAN

Pembangunan dibidang kesehatan bertujuan agar semua lapisan masyarakat dapat memperoleh pelayanan kesehatan dan fasilitas olahraga secara mudah, murah dan merata contohnya seperti membentuk Desa Siaga. Dengan tercapainya tujuan tersebut diharapkan akan tercapai pula derajat kesehatan masyarakat yang baik. Faktor yang mempengaruhi tingkat kesehatan masyarakat diantaranya adalah konsumsi makanan yang bergizi dan tersedianya sarana kesehatan serta keadaanya harus dilakukan dengan terarah dan terpadu dengan memperhatikan kondisi sosial, ekonomi dan budaya bangsa. Pelaksanaannya diusahkan dengan meningkatkan partisipasi aktif masyarakat yang diarahkan terutama pada golongan masyarakat yang berpenghasilan rendah. Selain itu upaya pencegahan dan penyembuhan penyakit serta meningkatnya pembangunan pusat-pusat kesehatan masyarakat, penyediaan sarana kesehatan sebagai kebutuhan pokok dalam upaya meningkatkan taraf kesehatan masyarakat, juga terus dilakukan oleh Pemerintah.

 

 

 

 

DAFTAR PUSTAKA

Badan Penngembangan dan Pemberdayaan SDM.Profil Daerah Sehat Kota MAGELANG;2008.

DEPARTEMEN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA.Pengembangan Kesehatan WIlayah SERDANG.2008

The Jawa Pos Institute of Pro-Otonomi. Paparan Hasil Monitoring Otonomi Daerah di Jatim 2007,SURABAYA;2007

WWW.PEMDATANGERANG.COM

 

sistem pernafasan

Posted in porto folio with tags , on November 5, 2009 by amore87

SISTEM PERNAFASAN DAN

SUCTIONING PADA JALAN NAFAS


PENDAHULUAN

Paru merupakan organ penting bagi tubuh yang mempunyai fungsi utama sebagai alat pernafasan (respirasi). Proses pernafasan yaitu pengambilan oksigen dari udara luar dan pengeluaran CO2 dari paru – paru.

Sistem pernafasan membawa udara melalui hidung dengan 021° , 26°C, rh 50-60 % ke dalam alveoli Dirongga hidung udara dibersihkan dari debu ukuran 2 – 10 u, dipanaskan dan dilembabkan oleh bulu dan lendir hidung sebelum masuk ke trakea. Debu yang lolos ditangkap oleh lendir dari sel-sel mukosa di bronkus dan bronkioli, cilia set mukosa ini bergerak berirama mendorong kotoran keluar dengan kecepatan 16 mm/menit.

Proses transfer oksigen setelah sampai di alveoli terjadi proses difusi oksigen ke eritrosit yang terikat oleh haemoglobin sejumlah 20 ml/100 ml darah dan sebagian kecil larut dalam plasma 0,3 ml/ 100 CC, jika Hb 15 gr% Dan sebaliknya karbondioksida dari darah dibawa ke alveoli untuk dikeluarkan melalui udara ekspirasi.

Proses ventilasi (keluar masuknya udara) didukung oleh unsur-unsur jalan nafas, jaringan paru, rongga thorax, otot natas dan saraf nafas.

Rongga Thorax

Paru berada dalam rongga pleura yang tekanannya selalu negatif selama siklus nafas

(tekanan udara di luar dianggap = 0) Paru mengembang sampai menempel pleura. Bila tekanan rongga pleura jadi positif, paru-paru akan collaps. Hal ini terjadi pada:

• pneumothorax karena luka tusuk dari luar

• pneumothorax karena pecahnya blebs, caverne TBC atau pccahnya bronkus pada trauma .

• hidro/hemato-thoraks. pleural effusion

Gangguan – gangguan itu menyebabkan restriksi pengembangan para. Collaps paru karena pneumothorax disebut coppression atelectasis, sedangkan yang disebabkan obstruksi jalan nafas disebut dengan resorbtion atelectasis

Gangguan gerakan thorax terjadi pada penderita nyeri post operatif (Daerah thorax, abdomen atas. traktura costae Ini disebabkan karena bagian yang luka tersebut harus bergerak paling sedikit 20 x/menit untuk bernafas Pemakaian gurita/pleister fixasi yang lebar dan erat mengganggu pernatasan yang menyebabkan hipoventilasi, mikro atelektasis dan berlanjut menjadi atelektasis

Otot Nafas

Otot diaphragma melakukan 75% ventilasi, sisanya oleh otot nafas sekunder : intercostali,. sterno-cleido-mastoidus. sealenus

Otot expirasi sekunder adalah otot-otot dinding perut. Gangguan otot dijumpai pada

amstenia gravis atau penggunaan obat pelumpuh otot (muscle-relaxant) selama anestesi. Pada respitionary distress (sesak nafas berat) tubuh menggunakan otot-otot nafas disebut dengan akan tampak gerakan pada otot-otot leher, wajah dan

© 2004 Digitized by USU digital library 1

sela-sela iga Penderita yang sudah memakai otot natas sekunder sebenarnya sudah perlu bantuan nafas buatan mekanik.

Syaraf Nafas

Pusat nafas di medulla oblongata bekerja otomatik memerintah sistem pernafasan selain itu ada rangsang-rangsang yang mempengaruhi pusat nafas.

1. Wakefulness stimuli (rangsang kesadaran)

Bila orang sadar, maka pandangan, suara, sentuhan, nyeri, berperan menjalankan 50% dari respirasi

2. Rangsangan pC02.

Bila pCO2: di arteri naik, maka pC02 cairan cerebrospinal juga naik hingga pH cairan cerebrospinal menurun/acidosis, ini merangsang peningkatan respirasi

3. Rangsang-rangsang lewat receptor perirer

a. pH (acidosis)

b. pCO2 (hipercarbia/hipercapnia)

c. hipotensi

d. hipoxia. p02 < 60 mmHg (hypoxic drive)

e. suhu darah )’ang naik

Pada pCO2 90 – 120 mmHg kesadaran hilang (coma)

Pada pCO2 40 – 80 mmHg catecholamine darah meninggi

PARADOX-APNEA: terjadi jika hipoventilasi berat yang diberi 02.

Pada hipoventilasi, rangsang hipoxia dan hipercarbia mempertahankan penderita tetap bernafas. Pada hipoventilasi berat, pC02 naik > 90 mmHg sehingga menimbulkan coma ==>hypercarbic drive dan wakefulness stimuli hilang. Rangsang bernafas tinggal dari hypoxic drive saja, bila diberikan 02, p02 meningkat ==> hypoxic drive hilang ==> apnea.

Ganguan syaraf tipe perifer dapat terjadi pada N.phrenicus yang mensyarafi diafragma. Syaraf ini mungkin terkena trauma pada bedah thora-x. Poliomyelitis dan sindroma Guillain Barre juga mengakibatkan paralisis otot pernafasan.

PERNAFASAN terdiri dari 4 proses:

Ventilasi : pertukaran udara keluar masuk paru-paru.

Distribusi : pembagian udara ke cabang-cabang bronchus

Diffusi : peresapan masuknya oksigen dari alveoli ke darah dan

pengeluaran CO2 dari darah ke alveoli

Perfusi : aliran darah yang membawa O2 ke jaringan.

Ventilasi

Frekwensi nafas normal 12-15 x/menit. Pada orang dewasa setiap satu kali nafas (tidal volume Vt) udara masuk 500 cc atau 10 ml/kg BB. Sehingga setiap menit udara masuk ke sistem nafas 6-8 liter (minute volume, MV).

Udara yang sampai ke alveoli disebut Ventilasi Alveolair VA) Ventilasi Alveolair lebih kecil dari minute volume, karena sebahagian udara di jalan nafas tidak ikut pertukaran gas (Dead Space = VD).

VA normal ± 80 ml/kg/menit. VD Normal l 2-3 1m/kg BB.

misalnya : Berat Badan 50 kg.

MV = VT x f

MY = 500 x 12 = 6000 ml/menit

VA = (VT-Vd) x f

VA = (500 -150) x 4200 ml/menit

© 2004 Digitized by USU digital library 2

Frekuensi nafas yang cepat (tacliypnea) pada orang sesak menaikkan MY tetapi VA tidak naik sama banyak bahkan mungkin menurun

Contoh

Pad a orang normal Pada orang sesak

VT = 500 f =12 VT = 250 f = 30

MV = 500 x 12 = 6000 MV = 250 x 30 = 7500

VA = (500 -150) x 12 = 4200 VA = (250 -150) x 30 = 3000

Sehingga pada pasien-pasien yang frekuensi nafasnya tinggi alveolar ventilasi (V A) menurun akibatnya terjadi work of breathing dan oksigen demand meningkat

Gangguan Ventilasi

Hipoventilasi ===> p02 turun dan pC02 naik.

Hyperventilasi → turun tetapi pO2 tidak naik

Hypoventilasi sering terjadi di klinik karena gangguan pada :

-jalan atas : obstruksi, aliran udara terhambat

-rongga thorax : gangguan gerak karena nyeri operasi, farktur costae,

pleister lebar jaringan ketal. pneumothorax dan

pleural effusion

-jaringan paru : atelektasis

-otot nafas : paralyse diaphragma / otot nafas lain karena obat

pelumpuh otit myasthenia gravis

-syaraf nafas : kerusakan N-phrenicus, polio, anestesi spinal

-pusat nafas : depresi sentral nafas karena obat anestesi, narkotik,

sedatif, trauma alkohol

Dengan pembcrian O2, hipoksia berkurang (p02 naik) tetapi pCO2 tetap atau naik Pada hipoventilasi ringan. pemberian O2 bermanfaat. Sedangkan pada hipoventilasi berat jusrtu mengakibatkan paradoxical apnea ==> penderita jadi apnea setelah diberi oksigen Terapi yang benar pada hipoventilasi adalah :

1. Membebaskan jalan nafas

2. Memberikan oksigen

3. Menyiapkan nafas buatan

4. 4 Terapi causal penyebabnya

Distribusi

Gangguan distrihusi disebabkan oleh

1. Retensi spututm menyebabkan obstruksi bronchioli, hipovcntilasi alveolair dan atelektasis

2. Aspirasi masuknya benda asing ke jalan nafas.

3. Bronchospasme karena asthma bronchiale atau alergi

Disfusi

Disfsi oksigen berjalan lancar bila alveoli mengembang baik dari jarak disfusi trans-membran pendek Edema menyebabkan jarak disfusi oksigen menjauh hingga kadar O2 dalam darah menurun (hipoxemia).

Disfusi CO2 tidak pernah terganggu karena kapasitas disfusi CO2 jauh lebih besar daripada oksigen Pada edema paru tahap awal terjadi penumpukan cairan dalam jaringan di sekitar alveoli dan kapiler (interstitial edema) Pada tahap lanjut cairan masuk ke dalam alvcoli ,elveolar edema

© 2004 Digitized by USU digital library 3
Perfusi

Aliran darah di kapiler paru (perfusi) ikut menentukan jumlah O2 yang dapat diangkut Masaah timbul jika terjadi ketidak-seimbangan antara ventilasi alveolair (VA) dengan perfusi (Q) yang lazim disebut VA/Q imbalance

Dapat terjadi :

A. Ventilasi normal, perfusi normal → semua O2 diambil darah

B. Ventilasi normal, perfusi kurang → ventilasi berlebihan, tak semua O2 sempat diambil unit ini dinamai “dead space” yang terajadi pada shock dan emboli paru.

C. Ventilasi berkurang → perfusi normal. Darah tidak mendapat cukup oksigen (desaturasi) unit ini disebut “Shunt”. Terjadi pada atelektasis edema paru. ARDS dan aspirasi cairan

D. Silent unit: tidak ada ventilasi dan perfusi

Gambar 1 : Theoretical respiratory unit A, Normal ventilation, normal perfusion, B. Normal ventilation, no perfusion, C no ventilation, normal perfusion, D. no ventilation, no perfusion.

Bila Dead Space unti banyak, pendceita kekurangan oksigen, merasa sesak tetapi pO2-nya mungkin normal Bila Shunt Unit banyak, penderita merasa sesak dan pO2-nya menurun. Pada keadaan normal, shunt hanya 1 – 2% dari sirkulasi. Gejala sesak

© 2004 Digitized by USU digital library 4mulai timbul jika hunt > 5% Bila saturasi < 80% maka pO2 < 50 mmHg, penderita akan cyanosis.

Kadar 02 inspirasi harus ditingkatkan jika jumlah shunt meningkat.

 

SHUNT

% 02 INSPIRASI AGAR p02 80 – 100 mmhg
10% 30%
30% 97%
40% 100% + nafas buatan

Perkembangan motorik

Posted in kuliahku with tags , on November 5, 2009 by amore87

 

Nama   :  Arif Afandy

NIM    :  107161410201

Off      :  AB

 

RESUME PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN ANAK

 

Pertumbuhan dan perkembangan merupakan suatu peristiwa yang semua makhluk hidup pernah mengalami.Dalam hal ini anak sebagai objek pembahasan juga mengalami Pertumbuhan dan perkembangan.menurut Moersintowati Pertumbuhan dan perkembangan yang dialami oleh anak merupakan rangkaian perubahan yang teratur dari satu tahap ke tahap berikutnya yang secara keseluruhan dimulai drai konsepsi dalam kandungan ibu yang berkelanjutan makin lama makin dapat diamati secara jelas setelah anak lahir ke dunia.

Banyak faktor yang mempengaruhi proses pertumbuhan dan perkembangan anak, remaja, dan dewasa. Faktor tersebut dapat berupa faktor positif dan negatif. Faktor yang berpengaruh positif seperti intake nutrisi yang baik dan seimbang, pemeliharaan kesehatan yang baik, pola pengasuhan yang baik, serta kondisi lingkungan yang baik dan sehat. Sedangkan faktor negatif seperti kemiskinan, keterlantaran, ketunasosialan, layanan kesehatan yang jelek. Oleh karena itu harus diusahakan agar anak dan remaja dapat tumbuh dan berkembang secara optimal, sehingga kelak di kemudian hari akan menjadi individu dewasa yang sehat.

Pertumbuhan Anak

  1. 1. Pengertian Pertumbuhan Anak

.           Pertumbuhan berkaitan dengan bertambahnya ukuran berbagai ogan tubuh (fisik) yang disebabkan oleh peningkatan ukuran masing-masing sel daalam ksatuan sel yang membentuk organ tubuhatau bertambahnya jumlah keseluruhan sel atau keduanya. Beberapa sumber mendefinisikan pertumbuhan sebagai bertambahnya ukuran fisik dan struktur tubuh, dalam arti sebagian atau keseluruhan, karena adanya multiplikasi sel dna atau karena bertambahnya sel (sifatnya kuantitatif ). (nelson, 1988; moersintowarti, 1991,1993; mustarsid, 1993; djauhar ismail,1993).

 

Batasan pertumbuhan yang disampaikan diatas, dapat diambil beberapa hal penting,yaitu :

  1. Bahwa pertumbuhan merupakan perubahan pada organ fisik , bukan pada aspek non fisik.
  2. Organ fisik yang mengalami perubahan berkaitan dengan bertambahnya ukuran dan struktur.
  3. Sifat perubahan organic fisik karena peningkatan ukuran fisik . bukan penurunan ukuran fisik .
  4. Ukuran dan struktur fisik dapat berbentuk berat badan , tinggi / panjang badan , ukuran besarnya organ tubuh tertentu seperti dada, kepala , kadi , dsb.

Perubahan organ fisik terjadi karena perambahan jumlah keseluruhansel atau peningkatan ukuran masing-masing sel yang membentuk organ tubuh

 

  1. 2. Cakupan Pertumbuhan Bayi dan Anak

Bayi yang lahir cukup bulan yaitu dengan kehamilan 40 minggu dan kalau keadaan sehat atau sempurna akan mempunyai tanda-tanda sebagai berkut ( Edhi Dharma , Endang, Sumirih , t.th)

  1. Panjang badan antara 48-50 cm
  2. Berat Badan antara 2500-3500
  3. Warna merah
  4. Terdapat jaringn / lapisan lemak dibawah kulit
  5. Menangis kuat
  6. Pernapasan kuat dan dalam
  7. Bergerak kuat /aktif
  8. Kulit dan otot kenyal
  9. Mengisap kuat

Sebaliknya tanda – bayi yang kurang umur diantarnya

  1. Panjang badan kurang dari 48 cm
  2. Berat badan kurang dari 2500 g
  3. Warna pucat
  4. Tidak ada atau sedikit sekali lapisan lemak dibawah kulit
  5. Menangis lemaha atau merintih
  6. Pernafasan lemah dan pendek
  7. Bergerak lemah
  8. Kulit keriput
  9. Wajah seperti Orang tua
  10. Kulit dan otot kendor

Pola kecepatan pertumbuhan tinggi badan pada anak perempuan dan laki-laki mulai lahir hingga dewasa. ( Dikutip dari Foetus into Man, Tanner, 1978, dalam Harsono Salimo, 1994 ) adalah sebagai berikut :

  1. Masa pertumbuhan yang cepat  ( 0-2 tahun ).
  2. Masa pertumbuhan lambat ( >2-12 tahun ).
  3. Masa pertumbuhan cepat kembali ( >12-18 tahun ).
  4. Selanjutnya menjadi pertumbuhan lambat sempai berhenti pada umur 18 tahun, sedang pada pria sampai umur 20 tahun.

Pertumbuhan tersebut adalah khas tidak hanya mengenai petumbuhan tinggi dan berat badan, tetapi juga meliputi pertumbuhan alat-alat tubuh lainnya yang mengikuti pola pertumbuhan masing-masing. Ada pertumbuhan pola umum, pola Limfoid, pola neural dan pola genital ( Gerald B. Merenstein, David W. Kaplan, Adam A. Rosenberg, Alih Bahasa Hunardja, 2002 ).

3. Cara Pengukuran Pertumbuhan

Untuk mengetahui suatu proses pertumbuhan seseorang Individu berjalan dalam keadaan normal atau mengalami penyimpangan – penyimpangan maka perlu dilakukan pengukuran – pengukuran terhadap parameter – parameter tertentu.

Parameter yang digunakan untuk mengetahu ada tidaknya ganggunan pertumbuhan, maka dilakukan pengukuran tertentu yang gasilnya kemudian dibandingkan dengan parameter yang sudah terstandarisasikan , yaitu meliputi :

  1. Tinggi badan
  2. Barat badan
  3. Lingkaran engan
  4. Lingkaran kepala
  5. Lingkaran dada
  6. Lingkaran abdomen

Meskipun ada beberapa parameter yang dapat digunakan untuk mengukur pertumbuhan seseorang , namun yang paling sering digunakan adalah ukuran tinggi badan , berat badan dan lingkaran kepala ( Nelson , 1988)

4. Manifestasi Gangguan Pertumbuhan

Manifestasi gangguan pertumbuhan adalah suatu pertumbuhan yang terganggu. Artinya suatu pertumbuhan bayi dan anak yang apabila dibandingkan dengan pertumbuhan bayi dan anak pada umumnya menunjukkan adanya penyimpangan/kelainan. Misalnya berat badan bayi yang lebih ringan atau lebih berat dibandingkan bayi lain sebayanya. Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap terjadinya gangguan pertumbuhan adalah faktor genetik, hormonal dan lingkungan, terutama nutrisi (Djauhar Ismail,1993).

Menurut Moersintowati B Nerendra (1993) manifestasi gangguan pertumbuhan dapat dalam bentuk berikut:

  1. Terjadinya retardasi pertumbuhan konstitusional, misalnya pada kelainan osteopati herediter (kelainan tulang bawaan), chondrodystrofis (kelainan jaringan tulang rawan), jenis drawfisme intra uterin (cebol dalam rahim), dsb.
  2. Retardisi pertumbuhan hormonal (endoktrin) yang sifatnya
    1. Dikendalikan secara hormonal oleh hormon pertumbuhan, somatomedin yang dibentuk dihati, tiroid dan lainya yang berpengaruh pada pertumbuhan.
    2. Mempunyai dampak klinis: dwarfisme/kretin karena defect hormon pertumbuhan, hipotiroidisme, hormon sex yang abnormal, akibat disinfeksi iodium, dsb.
    3. Retardisi pertumbuhan akibat deprivasi maternal.
    4. Retradisasi pertumbuhan karena metabolisme, misalnya penyakit saluran cerna yang kronis, gangguan kardio vaskuler, anemia, kelainan ginjal, dsb.

Sementara itu Gerald B. Merenstein, David W. Kaplan, Adam A. Rosenberg , Alih Bahasa Hunarja (cet. 2002) manifestasi gangguan pertumbuhan dapat dalam bentuk:

  1. postur tubuh pendek, bik karena pertumbuhan dan masa remaja tertunda yang bersifat konstitusional, defisiensi hormon pertumbuhan, retardisi pertumbuhan intrauterin, karena faktor emosional.
  2. Gejala tumbuh kembang, seperti berat badan sangat kurang.
  3. Postur tubuh tinggi.
  4. Diabetes Insipidus, dengan gejala seperti rasa haus yang hebat, konstipasi (tertahanya tinja dalam usus karena gerak usus lemah), dan tanda-tanda dehidrasi.
  5. Prekoksitas seksual atau perkembangan seksual sekunder lebih dini , seperti pada wanita kurang dari 8 tahun, laki-laki kurang dari 9 tahun.
  6. Gangguan gonand atau gangguan kelenjar kelamin.
  7. Testis tidak turun kebawah.
  8. Sindrom kinefelter yang diantara gejalanya yang bersangkutan mengalami retardasi mental ringan dan kemampuan psikososial yang buruk.
  9. Adanya penyakit tiroid, seperti:
    1. Gondok dengan gejala adanya nodul (benjolan) yang besar dan keras disertai penurunan daya konsentrasi/ retardasi mental, gangguan sexsual, semangat yang menurun dan lain sebgainya.
    2. Hipotirodisme kongenitalataupun akuisida, dengan gejala dapat membentuk penurunan mental, kulit pucat, kering, kasar, lidah besar, tonus otot jelek, retardasi pertumbuhan dan perkembangan, gangguan seksual, rambut tampak kering dan rapuh, dsb.
    3. Hipertirodisme dengan gejala dalambentuk kombinasi dari kecemasan, tremor pada tangan, penurunan berat badan, prestasi sekolah yang buruk.

10.  Kretinisme, dengan gejala dapat kombinasi dari gejala-gejala badan pendek, retardasi mental, spastisasi dan cara berjalan yang khas, gangguan p endengaran, gangguan bicara dan lain-lain.

5. Cara intervensi Gangguan Pertumbuhan

Apabila gangguan pertumbuhan telah terjadi, menurut Nelson (1988), depkes (2000) dan Bambang Hartono (1993) maka interfensinya adalah:

  1. Interfensi medik spesifik, yaitu intervensi medik yang disesuaikan dengan kekhususan permasalahan medik yang terjadi.
  2. Pemberian susunan makanan khusus, sesuai dengan masalah gangguan pertumbuhan, umur, dan jenis kelamin.
  3. Pengobatan megavitamin
  4. Suplai zat gizi mikro
  5. Interfensi terapi bicara dan bahasa, terapi akup[asi, terapi fisik, terapi psikis, dan lainya.

6. Peran Guru PLB dalam Intervensi Gangguan Pertumbuhan

Gangguan pertumbuhan yang telah menetap, sehingga tidak dapat diperbaiki kembali pertumbuhanya, maka peran guru PLB adalah sebagai konsultan dalam program rehabilitasi dan Habilitasi. Sebagai pelaksana bidang rehabilitasi tertentu, serta sebagai pihak yang merujukkan anak ke ahli lain, baik pada aspek rehabilitasi/habilitasi sosial, psikologis, edukatif, maupun ketrampilan.

8. Habilitasi dan Rehabilitasi Anak Kelainan Pertumbuhan

Rehabilitasi merupakan upaya memberikan kemampuan kembali melalui bantuan medik, sosial, psikologi, dan ketrampilan yang diselenggarakan secara terpadu bagi anak yang memiliki kelainan agar dapat mencapai kemampuan fungsional seoptimal mungkin. Sementara itu habilitasi merupakan upaya memberikan kemapuan melalui bantuan medik, sosial, dan keterampilan yang diselenggaran secara terpadu bagi peserta didik yang memilki kelainan agar dapat mencapai kemampuan fungsional yang seoptimal mungkin. Program habilitasi terutama untuk pengembangan kemampuan anak pada aspek pendidikan dan ketrampilan, termasuk ketrampilan dalam menolong dan merawat diri terangkum dalam program bina diri.

 

 

 

Dua Tim Indonesia Masuk Semifinal

Posted in berita olahraga with tags on November 5, 2009 by amore87

Dua Tim Indonesia Masuk Semifinal

Kamis, 5 November 2009 20:16 WIB | Olahraga | Sepakbola | Dibaca 261 kali
Jakarta (ANTARA News) – Tim Indonesia 1 dan Indonesia 3 lolos ke semifinal cabang sepakbola ASEAN Primary School Sport Olympiad (APSSO) III di Lapangan B Senayan Jakarta, Kamis.

Pada dua pertandingan yang digelar, Indonesia 1 membukukan kemenangan 6-0 atas Malaysia dan menundukkan Brunei Darussalam 3-0. Dengan dua kemenangan itu tim Indonesia 1 tak terkalahkan dalam tiga pertandingan dan memimpin klasemen Grup A dengan nilai 9.

Dalam kemenangan 6-0 atas Malaysia, empat gol diantaranya kembali dipersembahkan Arif Munandar dan dua gol lainnya oleh Ichsan Anarqi. Dengan tambahan gol tersebut pemain berbakat kelahiran Bireun 12 Januari 1997 ini tampil sebagai pencetak gol terbanyak sementara dengan delapan gol.

Dari grup ini Indonesia 1 akan didampingi Malaysia ke semifinal. Setelah dikalahkan Indonesia, tim negeri jiran Malaysia memetik kemenangan kedua dengan mencukur Singapura 6-2 dan menempati peringkat kedua dengan nilai 6. Sementara Singapura dan Brunei Darussalam tersisih.

Pada putaran Grup B, tim Indonesia 3 bisa memastikan lolos ke semifinal dengan nilai 9 yang telah dikantongi hasil tiga kemenangan dari tiga pertandingan. Anjas Suwandi dan kawan-kawan Kamis membukukan kemenangan telak 7-0 atas Filipina dan menekuk Indonesia-2 dengan skor 2-1.

Perebutan tiket dari putaran Grup B sebenarnya masih akan berlangsung seru karena Myanmar yang menempati posisi kedua dengan nilai 6 dan Indonesia-2 dengan nilai 3 baru bermain dua kali dan masih menyisakan dua pertandingan. Sedangkan Indonesia-3 tinggal menyisakan satu pertandingan lagi karena grup ini dihuni lima peserta.

Namun dengan melihat produktifitas gol yang telah dibukukan, Indonesia-3 memiliki gol 15-1 sehingga Indonesia-2 membutuhkan kemenangan dengan skor-skor lebih banyak untuk menggagalkan Myanmar dalam perebutan satu tiket semifinal.

Pada pertandingan lainnya Kamis, Singapura vs Brunei Darussalam 6-1, Indonesia-2 vs Vietnam 3-1 dan Myanmar vs Vietnam 6-1.

Putaran terakhir Grup B Jumat (6/11) mempertemukan Indonesia-3 vs Myanmar dan Indonesia-2 vs Filipina mulai pukul 08:00. Kemudian Myanmar vs Indonesia-2 dan Filipina vs Vietnam mulai pukul 15:00 WIB.

Babak semifinal dan final digelar Sabtu (7/11) di tempat yang sama.

Klasemen Sementara

Grup A :

1. Indonesia-1 3 3 0 0 11-1 9
2. Malaysia 3 2 0 1 12-9 6
3. Singapura 3 1 0 2 9-9 3
4. Brunei 3 0 0 3 2-15 0

Grup B :

1. Indonesia-3 3 3 0 0 15-1 9
2. Myanmar 2 2 0 0 11-2 6
3. Indonesia-2 2 1 0 1 4-3 3
4. Vietnam 3 0 0 3 7-10 0
5. Filipina 2 0 0 2 1-12 0
(*)

COPYRIGHT © 2009

tips membeli sepatu olahraga

Posted in berita olahraga with tags , , on November 5, 2009 by amore87

Tips Memilih Sepatu Terbaru Olahraga


Jangan anggap sepatu olahraga bola kaki yang biasa anda pakai jalan-jalan juga cocok buat dipakai berolahraga. Salah-salah pakai, bisa-bisa malah kaki anda yang dibawa jalan-jalan ke rumah sakit.

Berikut ini beberapa tips yang mungkin bisa dijadikan acuan dalam memilih sepatu untuk berolahraga:

jangan bikin sepatu multifungsi.

Sepatu untuk jalan biasanya lebih keras/padat; sepatu untuk olahraga (lari) lebih fleksibel, dengan bantalan ekstra untuk meredam efek getaran. Untuk kedua aktivitas itu, belilah masing-masing sepasang.

Ukur kaki secara berkala.

Jangan dikira ukuran kaki tidak berubah setelah dewasa. Menurut penelitian, makin hari ukuran kaki seseorang bisa berubah. Cek ulang ukuran kaki anda minimal dua kali setahun.

Beli setelah beraktivitas.

(ukuran) kaki bisa berkembang tergantung pada aktivitas pertandingan bulutangkis. Usahakan membeli sepatu ketika kaki dirasakan sedang dalam ukuran terbesarnya.

Bawa kaos kaki.

Karena kaos kaki menyempurnakan kenyamanan memakai sepatu, bawa kaos kaki yang biasa anda pakai sehingga sepatu yang dijajal di toko pas dengan yang akan anda pergunakan.

Jangan langsung merasa enak.

Jangan langsung jatuh hati pada sepatu yang ingin anda beli hanya dengan mencobanya di depan cermin. Pakai sepatu senam pilates dulu berjalan atau berlari di sekitar toko biar betul-betul enak memakainya saat berolahraga.

Sesuaikan aturan ibu jari.

Perhatikan jarak ideal sepatu dengan ibu jari kaki, punggung kaki, dan tumit kaki. Kalau terlalu longgar tentu akan selip, tapi terlalu ketat juga bisa bikin lecet.

Money doesn’t lie.

Kebutuhan dan anggaran setiap orang untuk membeli sepatu olahraga pasti berbeda-beda. Tapi percaya deh, barang yang harganya rp 50 ribu tentu berbeda kualitasnya dengan yang rp 500 ribu.

Perhatikan kapan harus mengganti.

Idealnya, sepatu olahraga sudah bisa diganti setelah dipakai sejauh 500-600 kilometer. Juga, jika sol bawah mulai tipis dan sepatu dirasa tak nyaman lagi, sudah saatnya anda ke toko lagi.